Inilah cerita pahlawan 1945. Kumpulan nama serta keterangan dan gambar pahlawan nasional dari 34 Provinsi ini yakni sebuah sejarah dan juga berupa jasa dari para pahlawan yang pernah berjuang untuk membela bangsa Indonesia tercinta ini dalam masa penjajahan. Tak hanya dikala masa penjajahan, tetapi pada masa-masa tertentu seperti dikala Indonesi masih kurang pengajarannya, atau pada ketika revolusi, dan lain sebagainya. Untuk itu marilah kita kenali nama dan gambar tiap-tiap pahlawan nasional jangan lupa kita sebar kan via media sosial supaya generasi mendatang akan hafal dan mengingat siapa mereka seperti pepatah yang mengatakan Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Pahlawan Nasional ialah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai \\\"tindakan kongkrit yang bisa dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya.\\\" – atau \\\"berjasa sungguh-sungguh luar lazim bagi kepentingan bangsa dan negara. Di sebagian daerah, terdapat monumen bambu runcing. Ini melengkapi glorifikasi sejarah nasional yang dibangun Orde Baru bahwa merebut dan mempertahankan kemerdekaan seolah cuma lewat pengorbanan bersenjata. Walaupun pengorbanan politik dan perundingan juga memainkan peran penting. Masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan sejarah bangsa perihal kehebatan bambu runcing. Senjata yang berbahan dasar bambu ini menjadi icon penting yang menyertai bangsa Indonesia dalam mendapat kemerdekaan. Sedangkan pejuang pada zaman dulu patut berhadapan dengan tank-tank besar dan persenjataan lengkap, akan namun cuma dengan bambu yang diruncingkan, mereka cakap mengusir penjajah.
Sebatang bambu yang panjangnya berkisar dua meter ini menjadi senjata massal yang gunakan rakyat dalam melawan penjajah. Tetapi benarkah senjata simpel ini mempunyai kehebatan sedemikian besar dibanding senjata milik penjajah yang berteknologi tinggi? Ternyata ada rahasia besar dibalik kehebatan bambu runcing para pejuang Indonesia. Bambu runcing hakekatnya taktik standar untuk menghalau gerakan musuh. Alat ini sudah digunakan oleh pihak kolonial menghalau masuknya Jepang ke Indonesia. Disebutkan, dikala armada Jepang mendekati Pulau Jawa akhir Februari 1942, Belanda menyangka akan menerjunkan pasukan payung di atas wilayah Kalijati. Karenanya diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan ujungnya untuk menyambut pasukan para Jepang. Yaitu Kiai Subchi yang berperan besar dalam pengorbanan bambu runcing bersama rakyat Indonesia. Dia ialah salah satu ulama yang seperti itu dihormati dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Pada tahun 1941 sang Kiai mengumpulkan para santri dan pemuda desa untuk melaksanakan persiapan perang. Tetapi mereka terkendala persenjataan dan akhirnya memutuskan bambu runcing yang kala itu disebut dengan cucukan. Senjata ini diukur mematikan sebab tusukannya susah disembuhkan. Kepopuleran bambu runcing terjadi dikala pasukan Jepang berharap menguasai Parakan, daerah yang didiami Kiai Subchi.
Pun PT Kereta Api Indonesia memberikan perlakuan khusus kepada wilayah ini dengan memberikan fasilitas Kereta Luar Biasa untuk transportasi orang-orang menuju Parakan. Bagaimana tak, tamu yang datang betul-betul luar lazim ramai, sampai-sampai warga sekitar memanfaatkannya dengan menjual bambu runcing, membuka toko nasi serta membuka penginapan. Melainkan pasukan Bambu Runcing Kiai Subchi berhasil menghalau mereka dan mengurungkan niat Jepang ke Parakan. Isu keberhasilan pasukan cucukan Kiai Subchi menghalau pasukan Jepang ini menjadi buah bibir pasukan lainnya. Hingga pendatang dari luar jawa datang minta di do’akan oleh Kyai subkhi dan juga menyepuhkan Bambu Runcing untuk berjaga-jaga melawan penjajah. Ternyata Jepang mendarat di pantai laut dekat Eretan, segera menuju Subang dan kesudahannya mengancam Kalijati juga. Belanda bahkan menyerah, dan Jepang merajai Jawa. Strategi bambu runcing yang sebelumnya digunakan oleh Belanda justru dimanfaatkan oleh pihak Jepang. Bambu runcing kemudian diciptakan alat latihan baris-berbaris para pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-lain. para pemuda dengan penuh motivasi mempergunakan “takeyari” ini untuk ditunjukan terhadap musuh Jepang ialah sekutu, termasuk Belanda.